Minggu, 30 Oktober 2011

BAB II Metode Riset

Nama : Nurfie Fitriani
Npm  : 1A211308
Kelas : 3-EA13


Analisis Pengaruh kewirausahaan korporasi terhadap kinerja perusahaan.
BAB II
Landasan teori
Tinjauan Pustaka
I.                   Landasan Teori
Ferreira (2002:4) menyatakan bahwa kewirausahaan korporasi merupakan suatu penelitian baru yang sedang berkembang, namun demikian sampai kini definisinyang digunakan para ahli berbeda. Definisi kewirausahaan korporasi dari beberapa ahli adalah sebagai berikut (Puspo, 2006, dan dari berbagai sumber):
1.      Kuratko, et.Al (1993), Intraprenuership/Corporate Entrepreneurship adalah kewirausahaan dalam korporasi/perusahaan yang menjelaskan perilaku kewirausahaan di dalam organisasi yang sudah ada (established firm).
2.       Lumpkin & Dess, (1996), Kewirausahaan Perusahaan / korporasi adalah proses, pengerjaan, dan aktifitas pengambilan keputusan (ber orientasi pada Entrepreneurial Orientation yaitu,terdiri dari tiga dimensi inovasi (innovativeness), proaktif (proactiveness), dan pengambilan resiko (risktaking) dalam mencapai kinerja perusahaan.
3.      Thomas & Norman, (1996), kewirausahaan perusahaan merupakan alat yang sangat potensial untuk menjadikan perusahaan yang kompetitif, meningkatkan posisi daya saing, dan dapat menciptakan dan mengembangkan inovasi.
4.      Dess, et.Al, (1999), Kewirausahaan korporasi (Corporate Entrepreneurship) proses dari dua jenis masalah yaitu, (1) mewujudkan perdagangan/perniagaan baru dalam organisasi yang sudah ada melalui inovasi internal maupun kerjasama, (2) perubahan bentuk organisasi melalui pembaharuan strategi, seperti penciptaan kekayaan baru melalui sumber-sumber yang tersedia.
5.      Covin & Slevin, (1999), adalah bentuk dari inovasi dengan tujuan memberikan nafas/nuansa baru kepada organisasi, pemasaran atau industri untuk menciptakan keunggulan bersaing, memperluas kemampuan perusahaan dengan memanfaatkan peluang internal yang ada melalui sumber-sumber yang baru yang secara langsung mempunyai pengaruh terhadap kinerja parusahaan.
6.      Zahra, et.Al, (2000), adalah jumlah inovasi dari perusahaan/firma, dan usaha pembaharuan.
7.       Ucbasaran, et.Al, (2001), adalah suatu proses pembaharuan dalam organisasi berkaitan dengan dimensi yang berbeda namun mempunyai keterkaitan satu sama lain yaitu, (1) terciptanya perniagaan baru melalui pengembangan produk dan perluasan pasar (market share), proses, teknologi, dan melakukan inovasi, dan (2) merubah bentuk konsep perniagaan, penyesuaian bentuk organisasi, dan merubah sistem secara keseluruhan untuk inovasi.
8.      Stoner, 2000; Kotler, 2005; Cravens, (2005), adalah proses dari tiga dimensi Corporate Entrepreneurship) yaitu, inovasi, proaktif, dan pengambilan resiko yang merupakan dimensi yang sudah mapan/diakui (established). Dari beberapa definisi tentang kewirausahaan korporasi (Corporate Entrepreneurship) di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan korporasi merupakan aktifitas baik formal maupun informal yang ditujukan untuk penciptaan.

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini antara lain yang dilakukan oleh Puspo (2006), tentang Keusahawanan Syarikat dan Prestasi Firma Pembuatan Bersaiz Sederhana di Indonesia: Peranan Campuran Pemasaran dan Persekitaran Perniagaan, dengan fokus penelitian perusahaan Manufaktur. Penelitian yang dilakukan oleh Puspo ini mendukung dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh Johnson, Zahra, Lumpkin & Dess, Miller & Friesen yang menyatakan bahwa inovasi dan proaktif yang tinggi dapat meningkatkan prestasi / kinerja organisasi yang berkaitan dengan pertumbuhan penjualan, keuntungan perusahaan, dan produktifitas tenaga kerja.
Hal di atas sesuai dengan pernyataan Kotler (2005), yang menyatakan bahwa apabila perusahaan proaktif, artinya sebuah perusahaan telah memasuki pasar lebih dahulu dari pesaingnya, maka perusahaan tersebut akan selalu menjadi pemimpin pasar. Selanjutnya, (Zahra & Garvis dalam Puspo, 2005) mendapati bahwa perusahaan yang bersedia menanggung risiko dengan mengorbankan biaya untuk mendapatkan manfaat (cost-benefit) dari setiap alternatif dalam pengambilan. keputusan, maka akan menjadikan perusahaan tersebut lebih kuat terhadap perubahan perekonomian.



KEWIRAUSAHAAN
KOPORASI                   
- Inovasi
- Proaktif
- Kesediaan mengambil resiko
(X)

KINERJA
PERUSAHAAN
- Penjualan
- Keuntungan
- Tenaga Kerja
       (Y)


           
            Pengembangan Hipotesis

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi inovasi, proaktif, dan risiko dalam Kewirausahaan Korporasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dalam industri crumb rubber. Sehingga hipotesis penelitian ini adalah:
H Kewirausahaan Korporasi mempunyai hubungan positif dengan kinerja/prestasi perusahaan. Semakin tinggi tahap kewirausahan korporsi maka semakin tinggi kinerja/prestasi yang dicapai oleh perusahaan.
H1 Inovasi mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi/kinerja perusahaan. Semakin tinggi tahap inovasi semakin tinggi prestasi/kinerja perusahaan.
H2 Proaktif mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi/kinerja perusahaan. Semakin tinggi tahap proaktif maka semakin tinggi prestasi/kinerja perusahaan.
H3 Kesediaan mengambil risiko mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi perusahaan. Semakin tinggi tahap pengambilan risiko maka semakin tinggi prestasi/kinerja perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar