Minggu, 30 Oktober 2011

BAB II Metode Riset

Nama : Nurfie Fitriani
Npm  : 1A211308
Kelas : 3-EA13


Analisis Pengaruh kewirausahaan korporasi terhadap kinerja perusahaan.
BAB II
Landasan teori
Tinjauan Pustaka
I.                   Landasan Teori
Ferreira (2002:4) menyatakan bahwa kewirausahaan korporasi merupakan suatu penelitian baru yang sedang berkembang, namun demikian sampai kini definisinyang digunakan para ahli berbeda. Definisi kewirausahaan korporasi dari beberapa ahli adalah sebagai berikut (Puspo, 2006, dan dari berbagai sumber):
1.      Kuratko, et.Al (1993), Intraprenuership/Corporate Entrepreneurship adalah kewirausahaan dalam korporasi/perusahaan yang menjelaskan perilaku kewirausahaan di dalam organisasi yang sudah ada (established firm).
2.       Lumpkin & Dess, (1996), Kewirausahaan Perusahaan / korporasi adalah proses, pengerjaan, dan aktifitas pengambilan keputusan (ber orientasi pada Entrepreneurial Orientation yaitu,terdiri dari tiga dimensi inovasi (innovativeness), proaktif (proactiveness), dan pengambilan resiko (risktaking) dalam mencapai kinerja perusahaan.
3.      Thomas & Norman, (1996), kewirausahaan perusahaan merupakan alat yang sangat potensial untuk menjadikan perusahaan yang kompetitif, meningkatkan posisi daya saing, dan dapat menciptakan dan mengembangkan inovasi.
4.      Dess, et.Al, (1999), Kewirausahaan korporasi (Corporate Entrepreneurship) proses dari dua jenis masalah yaitu, (1) mewujudkan perdagangan/perniagaan baru dalam organisasi yang sudah ada melalui inovasi internal maupun kerjasama, (2) perubahan bentuk organisasi melalui pembaharuan strategi, seperti penciptaan kekayaan baru melalui sumber-sumber yang tersedia.
5.      Covin & Slevin, (1999), adalah bentuk dari inovasi dengan tujuan memberikan nafas/nuansa baru kepada organisasi, pemasaran atau industri untuk menciptakan keunggulan bersaing, memperluas kemampuan perusahaan dengan memanfaatkan peluang internal yang ada melalui sumber-sumber yang baru yang secara langsung mempunyai pengaruh terhadap kinerja parusahaan.
6.      Zahra, et.Al, (2000), adalah jumlah inovasi dari perusahaan/firma, dan usaha pembaharuan.
7.       Ucbasaran, et.Al, (2001), adalah suatu proses pembaharuan dalam organisasi berkaitan dengan dimensi yang berbeda namun mempunyai keterkaitan satu sama lain yaitu, (1) terciptanya perniagaan baru melalui pengembangan produk dan perluasan pasar (market share), proses, teknologi, dan melakukan inovasi, dan (2) merubah bentuk konsep perniagaan, penyesuaian bentuk organisasi, dan merubah sistem secara keseluruhan untuk inovasi.
8.      Stoner, 2000; Kotler, 2005; Cravens, (2005), adalah proses dari tiga dimensi Corporate Entrepreneurship) yaitu, inovasi, proaktif, dan pengambilan resiko yang merupakan dimensi yang sudah mapan/diakui (established). Dari beberapa definisi tentang kewirausahaan korporasi (Corporate Entrepreneurship) di atas, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan korporasi merupakan aktifitas baik formal maupun informal yang ditujukan untuk penciptaan.

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan penelitian ini antara lain yang dilakukan oleh Puspo (2006), tentang Keusahawanan Syarikat dan Prestasi Firma Pembuatan Bersaiz Sederhana di Indonesia: Peranan Campuran Pemasaran dan Persekitaran Perniagaan, dengan fokus penelitian perusahaan Manufaktur. Penelitian yang dilakukan oleh Puspo ini mendukung dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh Johnson, Zahra, Lumpkin & Dess, Miller & Friesen yang menyatakan bahwa inovasi dan proaktif yang tinggi dapat meningkatkan prestasi / kinerja organisasi yang berkaitan dengan pertumbuhan penjualan, keuntungan perusahaan, dan produktifitas tenaga kerja.
Hal di atas sesuai dengan pernyataan Kotler (2005), yang menyatakan bahwa apabila perusahaan proaktif, artinya sebuah perusahaan telah memasuki pasar lebih dahulu dari pesaingnya, maka perusahaan tersebut akan selalu menjadi pemimpin pasar. Selanjutnya, (Zahra & Garvis dalam Puspo, 2005) mendapati bahwa perusahaan yang bersedia menanggung risiko dengan mengorbankan biaya untuk mendapatkan manfaat (cost-benefit) dari setiap alternatif dalam pengambilan. keputusan, maka akan menjadikan perusahaan tersebut lebih kuat terhadap perubahan perekonomian.



KEWIRAUSAHAAN
KOPORASI                   
- Inovasi
- Proaktif
- Kesediaan mengambil resiko
(X)

KINERJA
PERUSAHAAN
- Penjualan
- Keuntungan
- Tenaga Kerja
       (Y)


           
            Pengembangan Hipotesis

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi inovasi, proaktif, dan risiko dalam Kewirausahaan Korporasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan dalam industri crumb rubber. Sehingga hipotesis penelitian ini adalah:
H Kewirausahaan Korporasi mempunyai hubungan positif dengan kinerja/prestasi perusahaan. Semakin tinggi tahap kewirausahan korporsi maka semakin tinggi kinerja/prestasi yang dicapai oleh perusahaan.
H1 Inovasi mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi/kinerja perusahaan. Semakin tinggi tahap inovasi semakin tinggi prestasi/kinerja perusahaan.
H2 Proaktif mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi/kinerja perusahaan. Semakin tinggi tahap proaktif maka semakin tinggi prestasi/kinerja perusahaan.
H3 Kesediaan mengambil risiko mempunyai hubungan yang positif dengan prestasi perusahaan. Semakin tinggi tahap pengambilan risiko maka semakin tinggi prestasi/kinerja perusahaan.

BAB II Metode Riset

Nama : Nurfie Fitriani
Npm  : 1A211308
Kelas : 3-EA13


PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI
BAB II
Landasan teori
Tinjauan Pustaka
I.                   Landasan Teori

Teori Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Secara konkrit motivasi dapat diberi batasan sebagai “ Proses pemberian motif (penggerak) bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien“ (Sarwoto, 1979 : 135). “ Motivasi adalah pemberian kegairahan bekerja kepada pegawai. Dengan pemberian motivasi dimaksudkan pemberian daya perangsang kepada pegawai yang bersangkutan agar pegawai tersebut bekerja dengan segala daya dan upayanya “ (Manullang, 1982 : 150).
Penggerakkan (Motivating) dapat didefinisikan : Keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis “ (Siagian, 1983 : 152).
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi semakin penting karena manajer/pimpinan membagikan pekerjaan kepada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.

Penelitian Terdahulu
            Kajian pustaka tentang penelitian terdahulu bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan yang akan dilakukan. Dibawah ini penelitian akan memberikan kesimpulan hasil penelitian yang pernah dilakukan :         Penelitian yang dilakukan oleh Darwin Azhar (2002), dengan judul “ Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai, keadaan ini dapat dilihat sebagai berikut :

Faktor-faktor Motivasi                                                         

Lingkungan Kerja X1
Tingkat Pendidikan X2                                     Kepuasan Kerja
Keinginan dan Harapan X3
Kebutuhan X4


 Pengembangan Hipotesis

Baerdasarkan dari penelitian terdahulu, dapat di temukan Hipotesisi berikut ini :

H1 : Faktor Lingkungan kerja, Tingkat Pendidikan, Keinginan dan Harapan serta Kebutuhan   secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja pegawai.
H2 : Faktor kebutuhan memiliki pengaruh yang dominan terhadap kepuasan kerja pegawai.

Sabtu, 29 Oktober 2011

Ekonomi Koperasi

Nama : Nurfie Fitriani (Transfer)
Npm  : 1A211308
Kelas : 2-EA20
Ekonomi Koperasi
Tugas 1
Sejarah Koperasi
               Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sedrhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaandan beban yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan sesamanya.
         Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (Priyayi). Ia terdorong oleh keinginan untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut utnuk mendirikan kopeasi kredit modal seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena tekanan para pengijon. ia juga menganjurkan mengubah Bank tersebut menjadi koperasi.
        Di samping itu pun dia mendirikan lumbung-lumbung desa yang menganjurkan para petani menyimpan pada musim panen dan memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim panceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak di jadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, Bank-bank Desa, Rumah gadai dan Central Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI). Semua itu adalah usaha Pemerintah dan di pimpin oleh orang-orang Pemerintah.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena :
  1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang kkoperasi.
  2. Bekum ada undang-undang yang mengatur kehidupan koperasi.
  3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
            Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. PAda tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 regeling Inlandschhe Cooperatieve. Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusaha-pengusaha pribumi. Kemudain pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.
           Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyayi. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia.
          Setelah Indonesia, pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari koperasi Indonesia.

Pengertian Koperasi
          Koperasi adalah Organisasi Bisnis yang dimiliki dan di operasikan oleh orang-orang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan Ekonomi Rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Prinsip Dasar Koperasi
Prinsip koperasi adalah suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan Internasional Cooperative Aliance (Ferderasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah kenaggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela, pengelolaan yang demokratis, partisipasi anggota dalam ekonomi, kebebasan dan otonomi, serta pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi.
Pasal 5
(1) Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut :
  • Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
  • Pengelolaan dilakukan secara demokrratis.
  • Pembagan sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding sengan besarya jasa usaha masing-masing anggota.
  • Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
  • Kemandirian.
(2) Dalam mengembangkan Koperasi, maka Koperasi melaksanakan pula prinsip Koperasi sabagi berikut :
  • Pendidikan perkoprasian.
  • Kerja sama antar koperasi.
Tujuan Koperasi
           Tujuan utama Koperasi Indonesia adalan mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang0orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota. Manfaat yang diterima anggota lebih diutamakan dari pada laba. Meskipun demikian harus di usahakan agar koperasi tidak rugi. Tujuan ini di capai dengan karya dan jasa disumbangkan pada masing-masing anggota.
           "Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang di sumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen. Kegiatan koperasi akan lebih banyak dilakkan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, anggota dalam operasi, bertindak sebagai pemilik sekaligus pelanggan" (SAK,1996:27.1)
           Menurut UU no. 25 Tahun 1992 Pasal tujuan koperasi indonesia adalah "Koperasi tujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UU Dasar 1945".
Fungsi Koperasi
           Menurut UU no. 25 Tahun 1992 Pasal 4 dijelasan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan antara lain yaitu mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota masyarakat, berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia, memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.

Tugas 2
Jenis-jenis koperasi
A. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :
  1. Koperasi Konsumasi, Koperasi ini didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus labih murah dibandingkan tempat lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya.
  2. Koperasi Jasa, Fungsinya adalah untuk memberikan jasa keuangan dalam bemntuk pinajaman kepada para anggotanya. Tentu bungan yang dipatok harus lebuh rendah dari tempat yang lain.
  3. Koperasi Produksi, Bidang usahanya adalah membanu penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual dan memasarkan hasil produkasi tersebut. Sebaiknya anggotanya terdiri dari atas unit produksi yang sejenis. Semakin banyak jumlah penyediaan barang maupun penjualan barang maka semakin kuat daya tawar terhadap suplier dan pembeli.
B. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja :
  1. Koperasi Primer, adalah koperasi yang minimal memiliki anggota sebanyak 20 orang perseorangan.
  2. Koperasi Sekunder, yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi: 

  • Koperasi Pusat - adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 koperasi primer.
  • Gabunagn Koperasi- adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 koperasi pusat.
  • Induk Koperasi - adalah koperasi yang minimum anggotanya adalah 3 gabungan koperasi.

Tugas-tugas Koperasi

          Menurut Bapak Koperasi Indonesia Bung Hatta, tugas koperasi ada tujuh. Hal ini beliau sampaikan pada pidato Bunag Hatta di radio (11 juli 1947) dalam rangka peringatan hari koperasi pertama, 12 juli 1947. Adapun tujuh tugas itu antara lain :
  1. Memperbanyak produksi, terutama produksi barang makanan, kerajinan, dan pertukangan yang diperlukan rakyat dalam rumah tangganya.
  2. Memperbaiki kualitan barang yang dihasilkan rakyat.
  3. Memperbaiki distribusi, pembagian barang kepada rakyat.
  4. Memperbaiki harga yang menguntungkan bagi masyarakat.
  5. Menyingkiran penghisapan dari lintah darat, pelnyapan sistim ijon, dan rentenir.
  6. Memperkuat pemupukan modal dengan mengingatkan kegiatan menyimpan.
  7. Memelihara lumbung simpanan padi, mendorong tiap-tiap desa menghidupi kembali lumbung desa sesua tututan jaman.


Permodalan Koperasi 
         Seperti halnya bentuk badan usaha yang lain, untuk menjalankan kegiatan usahanya koperasi memerlukan modal. Adapun modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
Modal sendiri meliputi sumber modal sebagai berikut :
  1. Simpanan Pokok, adalah sekumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok jumlahnya sama untuk setiap anggota.
  2. Simpanan Wajib, adalah jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, misalnya tiap bulan dengan jumlah simpanan yang sama setiap bulannya. Siampanan wajib tidaj dapat diambil kemlabi selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
Simpanan khususlainnya misalnya : Simpanan sukarela (simpanan yang dapat di ambil kapan saja). Simpanan Qurba, dan Deposito Berjangka.
  1. Dana Cadangan, adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan Sisa Asil Usaha, yang dimaksudkan untuk pemupukan modal sendiri, pembagian kepada anggota yang keluar dari kenaggotaan koperasi, dan untuk menutupi kerugian koperasi bila di perlukan.
  2. Hibah, adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang dari pihak lain bersifat hibah/pemberian dan tidak mingkat.
Adapun modal pinjaman koperasi berasal dari pihak-pihal sebagai berikut :
  1. Anggota dan calon anggota
  2. Koperasi lainnya dan atau anggotanya yang di dasari dengan perjanjian kerjasama antar koperasi.
  3. Bank dan Lembaga keuangan bukan bank lembaga keuangan lainnya yang dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  4. Penerbitan Obligasi dan surat utang lainnya dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


Peran Koperasi
         Dasar hukum operasional Koperasi Indonesia adalah UU no. 25 Tahun 1992. Tentang fungsi, peran, dan prinsip koperasi, diatur dalam Bab III pasal 4 (fungsi dan pean koperasi).
Berikut kutipan bunyi lengkap pasal 4 dan 5 UU no. 25 Tahun 1992.
Pasal 4
Fungsi dan Peran koperasi adalah :
  1. Membangun dan mngembangkan potensi dan kemampuan ekonomi enggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan ekonomi dan sosialnya.
  2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.
  3. Memperkokoh rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan pereokonomian nasional dengan koperasi sebagai soogurunya.
  4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.


Referensi :







3.    
4. 










Nama : Nurfie Fitriani
Npm   : 1A211308
Kelas : 3-AE13

Metode Riset (Analisis Jurnal)
Analisis jurnal 1 :
Tema         : Pengaruh Struktur Organisasi, Budaya Organisasi, Kepemimpinan, Analisis strategi           terhadap Inovasi Organisasi dan Kinerja Organisasi.
Penuyusun : Falih Suaedi
Tahun        : 2005

Latar Belakang
Fenomena :
Perkembangan sektor pariwisata cukup menggembirakan, namun krisis ekonomi di pertengahan tahun 1997 dan berkembang menjadi krisis polotik telah mempengaruhi jumlah permintaan devisa. Mestinya, krisis ekonomi membawa berkah tersembunyi bagi sektor pariwisata sebab dengan terdepresiasinya rupiah terhadap dollar Amerika membuat pejalanan dan biaya hidup di Indonesia jauh lebih murah dari sebelumnya. Pengaruh krisis ekonomi di Indonesia terhadap kedatangan wisatawan mancanegara adalah semakin menurunnya jumlah wisatawan mancanegara pada tahun 1998 dan 1999.
Dua unsur sumber pangsa pasar yaitu wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara, telah merangsang investor untuk melakukan penanaman modalnya di bidang akomodasi hotel. Maka lirikan investor ini akhirnya berubah menjadi meningkatnya permohonan penanaman modal dalam negeri maupun modal asing dalam bisnis perhotelan.
Optimisme industri pariwisata terhadap prospek bisnis perhotelan ini terlihat dari semakin meningkatnnya jumlah hotel dan jumlah kamar. Namun krisis moneter yang mambuat daya beli masyarakat Indonesia turun drastis serta keamnan yang tidak terjamin telah membuyarkan optimisme tersebut.

Riset : Pariwisata di Indonesia sangatlah penting untuk meningkatkan devisa di Indonesia dan  bagi masyarakat sekitar yang daerahnya memiliki pariwisata yang berpotensi untuk di kembangkan. Khususnya di bidang perhotelan.

Motivasi Penelitian : Banyaknya potensi pariwisata yang dimiliki namun berkurangnya wisatawan yang datang baik wisatawan nusantara maupun dari mancanegara. Maka dengan itu penulis malakukan penelitian tersebut.

Masalah dan Tujuan
Masalah : Apakah sturktur organisasi, budaya organisasi, kepemimpinan, analisis strategi, berpengaruh langsung terhadap kinerja organisasi Hotel.
Tujuan : Untuk memberikan informasi dan menambah wawasan mengenai hal ini dan menyelesaikan masalah dan mandapatkan solusi melalui penelitian ini.

Analisis Jurnal II :
Tema       : Pengaruh Motivasi terhadap kepuasan keja pegawai
Penyusun : Anwar Prabu
Tahun      : 2005

Latar Belakang
Fenomena :
          Manusia merupakan motor penggerak sumber daya yang ada dalam rangka aktifitas dan rutinitas dari sebuah organisasi atau perusahaan. Sebagaimana diketahui sebuah organisasi atau perusahaan, di dalamnnya terdiri dari berbagai macam individu yang tergolong dari berbagai status yang mana status tersebut berupa pendidikan, jabatan dan golongan, pengalaman, jenis kelamin, status perkawinan, tingjat pengeluaran, serta tingkat usia dari masing-masing individu tersebut.
            Adalah suatu kenyataan kehidupan organsisasional bahwa pimpinan memainkan peranan yang amat penting, bahkan dapat di katakan amat menentukan, dalam usaha pencapaian tujuan yang telah di tetapkan sebelumnnya. Memang benar bahwa pimpinan, baik secara individu mauoun kelompok, tidak mungkin dapat bekerja sendirian.
Pimpinan membutuhkan sekelompok orang lain, yang dengan istilah populer dikenal sebagai bawahan, yang digerakkan sedemikian rupa sehingga para bawahan itu memberikan pengabdian dan sumbangsihnya kepada organisasi, terutama dalam cara bekerja yang efisien, efektif, ekonomis dan produktif.

Riset : Pemberian motivasi sangat penting karena pimpinan atau manajer itu tidak sama dengan karyawan, kerana seorang pemimpin tidak dapat melakukan pekerjaan sendiri dan keberhasilan organisasi di tentukan oleh kinerja karyawan atau bawahan.

Motivasi Penelitian : Banyaknya yang tidak menyadari akan pentingnya motivasi bagi kinerja karyawan bagi suatu perusahaan. Dengan itu penulis melakukan penelitian tersebut.

Masalah dan Tujuan
Masalah : Bagaimana Lingkungan kerja yang menyenangkan, Tingkat pendidikan, Keinginan dan harapan serta Kebutuhan (Faktor-faktor motivasi yang dominan) mempengaruhi kepuasan kerja.
Tujuan : Untuk memberikan informasi dan menambah wawasan mengenai hal ini dan menyelesaikan masalah dan mandapatkan solusi melalui penelitian ini.

Analisis Jurnal III :
Tema         : Analisis Pengaruh kewirausahaan korporasi terhadap kinerja perusahaan.
Penyususn : Suhartini Karim
Tahun        : 2007

Latar Belakang
Fenomena :
            Sektor pertanian ini merupakan salah satu sektor ekonomi dan yang merupakan pula salah satu sarana pembangunan dan sekor pertanian ini masih memegang peranan yang sangat penting dalam meninjang laju pembangunan di Negara kita dan merupakan sektor andalan bagi Propinsi Sumatera Selatan. Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi di dalam upaya peningkatan devisa Indonesia.
            Crumb Rubber merupakan suatu industri pengolahan karet remah yang berbadan hukum PT yang beroperasi di Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan. Crumb Rubber merupakan suatu industri pengolahan karet remah yang berbadan hukum PT yang beroperasi di Kota Palembang Propinsi Sumatera Selatan. Sudah banyak yang dilakukan pihak perusahaan dalam rangka memacu roda perekonomian masyarakat kota Palembang khususnya dan petani di banyak kabupaten Propinsi Sumatera Selatan. Propinsi Sumatera Selatan merupakan propinsi yang unggul dalam bidang industri karet remah, karena produk karet merupakan komoditi ekspor unggulan yang menjadikan propinsi ini sebagai penghasi karet yang terbesar. Ekspor karet Indonesia umumnya dilakukan dalam bentuk karet remah atau dikenal dengan nama “Crumb Rubber”.
            Semakin meningkatnya jumlah pabrik pengolahan crumb rubber, khususnya di Kota Palembang berarti perusahaan harus mampu bersaing dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba. Semakin besar laba yang diperoleh maka kontinuitas perusahaan dimasa yang akan datang akan terjamin.
            Disamping tujuan memperoleh laba, perusahaan bertujuan untuk membantu pemerintah meningkatkan ekspor non migas dan menambah devisa, meningkatkan produktifitas dan efisiensi
dari produksi karet agar dapat bersaing dengan industri sejenis dalam negeri dan luar negeri. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus mampu mengelola sumber daya yang dimilikinya seoptimal mungkin, disamping sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya buatan/teknologi, dan sumber daya modal.
            Sumber daya lain yang harus dimiliki dan dikembangkan adalah kewirausahaan korporasi (Corporate Enterpreneurship atau Intrapreneurship). Kewirausahaan korporasi yang dipergunakan oleh sebuah organisasi untuk memperluas usaha dengan menjajaki peluang baru melalui kombinasi baru dari sumber daya yang sudah ada.

Riset : mendapati bahwa kewirausahaan korporasi merupakan faktor yang penting dan mempengaruhi dalam pencapaian keberhasilan / kinerja ukuran kinerja yang dicapai oleh perusahaan dilihat/diukur dari tingkat pertumbuhan penjualan, tingkat pertumbuhan keuntungan, dan tingkat pertumbuhan tenaga kerja.

Motivasi Penelitian : Berdasarkan dan menyikapi fenomena-fenomena di atas, maka kewirausahan korporasi perlu ditingkatkan tentunya dengan berperannya fungsi kewirausahaan dari berbagai sektor usaha, terutama sektor pabrik pengolahan crumb rubber. Mengacu pada pentingnya hal tersebut terhadap kinerja perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini.

Masalah dan Tujuan :
Masalah : bagaimana pengaruh kewirausahaan korporasi terhadap kinerja perusahaan pabrik pengolahan crumb rubber di Palembang ?
Tujuan : untuk mengetahui dan menganalisis sampai berapa jauh pengaruh kewirausahaan korporasi mempengaruhi kinerja perusahaan pabrik pengolahan crumb rubber di Palembang.





Kamis, 13 Oktober 2011

PERILAKU KONSUMEN : Definisi Perilaku Konsumen

Nama : Nurfie Fitriani
Kelas : 3EA16
Npm  : 1A211308

BAB I
PENDAHULUAN
 
  A. Definisi Perilaku konsumen

      Pengertian perilaku konsumen adalah, proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan dan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. perilaku konsumen merupakan hal-hal yang menadasari konsumen untuk membuat keputusan pembalian. untuk barang berharga jual rendah proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, dan untuk barang beharga mahal proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
    Adapun penegrtian lainnya yaitu, kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli
  • Menurut Loudon dan Bitta (1995)
Mencakup proses pengambilan keputusan dan kegiatan yang dilakukan konsumen secara fisik dalam pengevaluasian, perolehan, penggunaan dan mendapatkan barang atau jasa.
  • Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1995)
Pemahaman terhadap perilaku konsumen mencakup pemahaman terhadap tindakan yang langsung dilakukan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, serta termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.
  • Menurut Hawkins, Best dan Coney (2007)
Merupakan studi tentang bagaimana individu, kelompok atau organisasi melakukan proses pemilihan, pengamanan, penggunaan dan penghentian produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhannya terhadap konsumen dan masyarakat.
  • Menurut Schiffman dan Kanuk (2007)
Merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi.

BAB II
ISI
1.1 Perbedaan konsumen menurut tujuan pembeliannya
  1. Konsumen akhir (individual) yaitu konsumen yang terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi.
  2. Konsumen organisasional yaitu konsumen yang terdiri dari organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non-profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk memperoleh laba atau kesejahteraan anggotanya.
Perilaku konsumen mempelajari dimana, dalam kondisi apa, dan bagaimana kebiasaan seseorang membeli produk tertentu dengan merek tertentu. kesemuanya ini sangat membantu manajer di dalam menyusun kebijaksanaan pemasaran peusahaan. Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing.
  1. Intiator, adalah individu yang memunyai inisiatif pembelian barang tertentu.
  2. Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara disengaja tau tidak.
  3. Decider, adalah individu yang memutuskan akan membeli atau tidak, apa yang dibeli, dan bagaimana membelinya.
  4. Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya.
  5. User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli

1.2 Proses pengambilan keputusan pembelian 

      Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni :
  • Mengenali Kebutuhan.
Pada tahap ini konsumen merasakan bahwa ada hal yang dirasakan kurang dan menuntut untuk dipenuhi. Misalnya rasa lapar karna bau roti yang enak yang ada di food court suatu pusat pembelanjaan.
  • Mencari Informasi.
Apa yang terbaik harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pertanyaan ini akan muncul pada konsumen.
  • Mengevaluasi Alternatif.
Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk mengambil keputusan.
  • Mengambil Keputusan.
Setelah melalui evaluasi dengan pertimbangan yang matang, konsumen akan mengambil keputusan. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi keputusan membeli dan tujuan pembelian yaitu sikap orang lain dan faktor situasional yang tidakdapat diprediksikan.
  • Evaluasi Paska Pembelian
Setelah membeli, konsumen akan mengevaluasi atas keputusan dan tindakannya dalam membeli. Jika konsumen menilai kinerja produk atau layanan yang dirasakan sama atau melebihi apa yang diharapkan, maka konsumen akan puas dan sebaliknya jika kinerja produk atau jasa yang diterima kurang dari yang diharapkan, maka konsumen akan tidak puas. 
Faktor-faktor yang memperngaruhi pengambilan keputusan .
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian :
  1. Motivasi, merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Persepsi, merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
  3. Pembentukan sikap, merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak akan suatu hal.
  4. Integrasi, merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil, perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli begitu juga sebaliknya.

 





Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen :


  1. Konsumen individu
         Pilihan merek dipengaruhi oleh kebutuhan konsumen, persepsi atas karakteristik  merek, dan sikap ke arah pilihan. Sebagai tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup, dan karakteristik personalia.
     2. Pengaruh lingkungan
        Lingkungan pembelian konsumen ditunjukkan oleh budaya (norma kemasyarakatan, pengaruh kedaerahan atau kesukuan), kelas sosial (keluasan grup sosial ekonomi atas harta milik konsumen), grup tata muka (teman, anggota keluarga, dan grup referensi) dan faktor menentukan yang situasional (situasi dimana produk dibeli seperti keluarga yang menggunakan mobil dan kalangan usaha).
  
    3. Marketing strategy
        Merupakan variabel dimana    pemasar mengendalikan usahanya dalam memberitahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah barang, harga, periklanan dan distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan. Pemasar harus mengumpulkan informasi dari konsumen untuk evaluasi kesempatan utama pemasaran dalam pengembangan pemasaran. Kebutuhan ini digambarkan dengan garis panah dua arah antara strategi pemasaran dan keputusan konsumen dalam gambar 1.1 penelitian pemasaran memberikan informasi  kepada organisasi pemasaran mengenai kebutuhan konsumen, persepsi tentang karakteristik merek, dan sikap terhadap pilihan merek. Strategi pemasaran kemudian dikembangkan dan diarahkan kepada konsumen.

13. Pembelian
Mengapa konsumen melakukan pembelian :
Konsumen membeli suatu produk karen ingin memuaskan kebutuhan dan keinginanya. timbulnya kebutuhan dan keinginan tersebut disebabkan beberapa faktor seperti :
  1. Faktor sosial
  2. Ekonomi
  3. Psikologis
  4. Perkembangan fisik

Tahap-tahap dalam proses pembelian : 
  1. Kebutuhan yang dirasakan
  2. Kegiatan sebelum membeli
  3. Keputusan untuk membeli
  4. Perilaku waktu memakai
  5. Perasaan setelah membeli